Jakarta, Ruangenergi.com Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI), menyatakan bahwa dalam kegiatan eksplorasi dan produksi migas yang paling terpenting adalah pemboran. Sebab jika tidak adanya pemboran bagaimana dapat menghasilkan produksi untuk kemudian di distribusi dan di konsumsi.
Dalam menatap bisnis pemboran ke depan, maka saya ingin mengutip si Jenius (Elon Musk), yang mengatakan bahwa, dalam memandang suatu hal perlu kita melihat dalam sampai element paling dasar dan hakiki. Nah terkait itu, apa elemen paling dasar dari kegiatan Eksplorasi Produksi Migas?, Jelas pemboran, ungkap Wakil Humas Antar Lembaga APMI, Tito Loho, kepada Ruangenergi.com, (03/07).
Maka dari itu, Tito menyebut kegiatan pemboran dapat dikatakan seperti Anak Emas bagi ESDM dan perusahaan E&P Migas.
Menurutnya, berita suka cita penemuan baru, penemuan tambahan dari lapangan produksi, menjaga produksi dengan perawatan sumur, semuanya terkait dengan dunia Pemboran. Selama lapangan itu ada, maka pemboran tetap akan ada juga, tuturnya.
Ia mengemukakan bahwa dengan adanya berbagai rencana besar target ESDM (Pemerintah) produksi minyak 1 juta barel oil per day (BOPD) dan gas bumi sebesar 12 miliar kaki kubik per hari gas bumi (BSCFD) pada tahun 2030, maka seyogyanya bisnis pemboran akan semakin gairah ke depannya
Tentu tantangan dan rintangan akan menghadang. Namun dengan soliditas bersama, yakinlah itu semua akan mampu kita atasi, paparnya.
Ia menjelaskan, soliditas inilah yang menjadi tema MUSTA APMI XI yang akan berlangsung virtual pada Kamis 15 Juli 2021 nanti.
Semoga membawa manfaat bagi semua anggota APMI, dan Pemboran sebagai Anak Emas itu akan menjadi Peluang Emas bagi Dunia Bisnis Pemboran, harap Tito.