Jakarta,ruangenergi.comAsosiasi Perusahaan Pemboran Minyak,Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI) mengultimatum anggotanya untuk segera memasukan data base rig. Data ini akan diakses oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) guna mendapatkan ketersediaan rig yang ada dan dimiliki serta dioperasikan para anggota APMI tersebut.

Data base ini diharapkan segera dipenuhi para anggota APMI agar bisa mengikuti tender yang dibuka oleh SKK Migas guna mendukung program pencapaian produksi 1 juta barel oil per day (BOPD).

Pokoknya dua minggu lagi SKK Migas akan masuk ke data base APMI.Kalau data itu kosong, ya jangan salahkan lagi kalau enggak diundang tender SKK Migas, kata Wakil Humas Antar Lembaga APMI Tito Loho kepada ruangenergi.com,Kamis (28/01/2021) di Jakarta.

SKK Migas,lanjut Tito, dipastikan akan segera masuk ke dalam data base APMI. Yang jelas, hanya 27 perusahaan anggota APMI memiliki rig.Jenisnya pun beragam,terbanyak rig untuk kegiatan onshore (daratan).Hanya Apexindo dan Elnusa yang memiliki rig baik onshore maupun offshore (lepas pantai). Namun hanya Apexindo yang benar-benar memiliki rig drilling offshore.

Tito LohoKebutuhan rig saat ini banyak. Ambil contoh di blok Mahakam saja butuh banyak rig untuk mengebor ratusan sumur di sana.Artinya rig banyak dibutuhkan, ungkap Tito,pria yang pernah menjadi Direktur Departemen Akreditasi Media PR Asian Games 2018.

APMI terus menyemangati para anggota untuk dapat berpartisipasi di tengah pandemi Covid-19 ini. Itu sebabnya, para anggota APMI diminta menyiapkan baik administrasi dan kesiapan teknis guna memenuhi permintaan SKK Migas tadi.

APMI sebagai wadah organisasi pemboran,sekarang lagi fokus mendorong anggota dari sub kategori drilling dan sub bidang perawatan sumur suruh bersiap.Memang bukan hanya rig saja yang disiapkan tapi banyak perlengkapannya,baik daripada gensetnya,pompa lumpurnya harus dalam kondisi prima semua.Termasuk blow out preventer (BOP)-nya.Nah semua itu kan butuh investasi.Ini yang perlu dipersiapkan dengan seksama,tutur Tito dengan nada serius.

Mengutip situs http://apmi-online.org, ketua APMI Wargono Soenarko memastikan anggotanya memberi terbaik dan siapkan database.

APMI selalu hadir memberikan yang terbaik bagi anggotanya. Kami menghadirkan database rig di seluruh Indonesia untuk membantu Kementerian ESDM dan SKK Migas memetakan kemampuan penyedia jasa pemboran dan mendukung program kerjanya.kata Wargono Soenarko (Ketua Umum APMI).

Dalam catatan ruangenergi.com,SKK Migas meminta Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak,Gas dan Panas Bumi Indonesia menyediakan informasi terkait dengan ketersediaan rig baik offshore maupun onshore yang terkini termasuk data pemutakhirannya jika ada.

Permintaan tersebut datang berupa Surat Deputi Operasi SKK Migas tanggal 15 Desember 2020 perihal permohonan data rig onshore dan offshore perusahaan anggota APMI.

Baru akan dimapping sama tim Divisi Operasi Produksi untuk ngejar target pemboran di tahun depan yang lebih dari 600 sumur, Semoga bisa terealisasi dengan baik,mohon dukungannya, kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Rabu (16/12/2020) di Jakarta.

Julius belum bisa mengelaborasi jumlah rig yang dibutuhkan. Tergantung drilling program dan drilling schedule serta ukuran rig yang diperlukan nanti. Tim SKK Migas sedang mapping supaya optimum dan bisa capai target.